Foto Bersama Bupati Pasca Pembukaan Rumah PKSAI, Rabu (12/12)
Bupati Jombang Launching Rumah Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integratif di Jl Kemuning, Candimulyo
Jombang, layang.co – Bupati Jombang Hj Mudjidah Wahab hari Kamis (12/12) pagi me-Launching Rumah Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integriatif (PKSAI). Rumah ini nantinya, sebagai tempat jujukan, atau sebagai lokasi rehabilitasi anak dan perempuan akibat perlakuan kekerasan, pelecehan seksual, anak terlantar dan anak yang lepas dari keluarga, yang selama ini mereka kurang mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
Rumah sebagai pusat pelayanan itu bertempat di Jalan Kemuning, Desa Candimulyo, Kecamatan Jombang Kota. Hadir dalam acara tersebut Chief of Child Protection Section UNICEF Mrs. Amanda, Chief Field office Ari Rukmantoro, LPA Tulungagung dan Kepala Bappeda Jombang drg Budi Nugroho MPPM, Kepala Kominfo, Kabag Humas Agus Jauhari, Camat Jombang Mugdhor, TKSK dan undangan lainnnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati mengatakan, tugas PKSAI adalah membangun dan menjalankan koordinasi antar SKPD dan lembaga lain, dalam pelaksanaan pelayanan terkait kesejahteraan sosial anak. Mengidentifikasi dan memberikan layanan pengaduan bagi anak anak yang mengalami perlakuan salah, eksploitasi dan penelantaran, menjalankan manajemen kasus dan selalu koordinasi dengan SKPD lainnya.
Program ini, lanjut Bupati dimaksudkan sebagai upaya yang terarah, terpadu, dan yang berkelanjutan yang dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial. Kebetulan Kabupaten Jombang awal tahun 2019 ditetapkan oleh pemerintah sebagai Kabupaten Layak Anak.
“Program ini guna memenuhi kebutuhan dasar anak, yang meliputi bantuan atau subsidi pemenuhan kebutuhan dasar, aksesibilitas pelayanan sosial dasar penguatan orang tua atau keluarga maupun anak dan penguatan lembaganya,” paparnya.
Kementerian Sosial bersama UNICEF meluncurkan program kesejahteraan sosial anak integratif pada 116 Kabupaten/Kota se Indonesia. Di Jawa Timur ada empat Kabupaten yaitu Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Trenggalek, ungkap Bupati.
Mrs. Amanda Bissex dari UNICEF mengatakan, anak anak sangat rentan dalam perlakuan salah dan eksploitasi anak. Saya menyadari kerja keras dan tantangan yang menyertai usaha ini adalah penting untuk mengambil tindakan langkah aksi yang nyata, karena sesuai data, 62℅ anak perempuan dan 61,7℅ anak laki-laki usia 13-17 tahun mengalami kekerasan.
“Satu dari 11 anak perempuan, dan satu dari 17 anak laki-laki mengalami kekerasan seksual. Satu dari 5 anak laki-laki mengalami bulying di sekolah, sekitar 36% anak laki-laki terlibat perkelahian di sekolah, dan satu dari 9 anak anak perempuan menikah sebelum umur 18 tahun,” ungkap Amanda.
Selain itu, cakupan akte kelahiran mencapai 78℅ tapi masih banyak anak di Jombang tidak mempunyai Akte kelahiran. Artinya masih banyak anak yang belum terlihat dan belum ditemukan pemerintah, urai Mrs. Amanda Bissex.
Kepada media Bupati Jombang mengatakan, dengan Program PKSAI ini maka Dinas Sosial Jombang dengan SDM yang sudah siap, dibantu dengan UNICEF, Dinsos Jawa Timur dan Kemensos, harus siap melakukan aksi nyata, pinta Bupati Jombang
Sementara itu Kadinsos Jombang Moehammad Sholeh menyampaikan, pelaksanaan program PKSAI ini akan berkoordinasi dengan Bappeda dan OPD terkait. “Kami sudah menyiapkan SDM yang siap menjalankan program PKSAI,” ujarnya. (dan)