Caption foto : Kajari didampingi Kadisbud dan kepala sekolah saat penyerahan dokumen kantin kejujuran
memoexpos.co – Kantin kejujuran di sekolah dibuat untuk memberikan pendidikan kejujuran kepada siswa dan pembelajaran anti korupsi.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Jombang Yakni Syafiruddin ketika membuka kantin Kejujuran di Kanti Kejujuran SMPN 1 Jombang. Senin (15/4/2019)
Lanjut Syafiruddin, Kejujuran itu akan mengantarkan kepada jalan kebaikan, dan kebaikan itu akan mengantarkan ke dalam surga, bagi siswa yang masuk ke kantin kejujuran yang benar-benar jujur apa tidak, hanya allah yang mengetahui. katanya
Tanpa kejujuran, praktik korupsi, kolusi, nepotisme, dan segala bentuk manipulasi akan tetap ada di negara Untuk itu, kantin kejujuran yang didirikan di SMPN 1 Jombang merupakan pendidikan Anti korupsi perlu diterapkan sebagai upaya prepentif bagi siswa.
Senada dengan Budi Nugroho MPPM Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Jombang Pendidikan adalah wadah utama untuk membentuk karakter siswa sebagai generasi penerus bangsa. Pendidikan karakter sebagai sarana utama untuk membangun bangsa yang kokoh dan bermartabat.
“Sekolah meningkatkan kualitas Pendidikan Nasional, berbagai inovasi Pendidikan sangat dibutuhkan. Pemerintah telah melakukan berbagai inovasi yang tidak hanya meningkatkan kualitas dibidang akademik semata, akan tetapi melalui kantin kejujuran yang diterpkan disekolah salah satu pendidikan” ujarnya
Pembinaan akhlak telah mendapat perhatian. Salah satunya yaitu dengan membuat Kantin Kejujuran. ,”kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional” ungkapnya
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 1 Jombang Alim menjelaskan , Pelaksanaan kantin kejujuran akan sukses dengan dukungan bersama dari warga sekolah. Program tersebut tidak hanya keinginan dari atasan, akan tetapi kebijakan pemerintah justru patut diberikan apresiasi yang tinggi dengan mensukseskannya secara bersama.
Bukan berarti program ini menambah beban bagi sekolah, terutama bagi guru. Justru melalui program ini mempermudah guru untuk mendidik akhlak siswa. Sebab, tugas guru tidak hanya melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas, tetapi lebih dari itu guru turut bertanggung jawab dalam membina kepribadian siswa. pungkasnya (bay)